Monday, February 15, 2021

Fastabiqul Khoirot

 Bismillahirrahmaanirrahiim...

     Selasa minggu lalu jadwalku piket di sekolah, walau belajar masih PJJ tapi minimal satu minggu sekali kami sebagai guru diwajibkan untuk berangkat ke sekolah. Sejak malam tadi malam aku menanyakan rekan-rekan yang berada di darah Jatitujuh, yang akses perjalanan rumah mereka menuju sekolah sama dengan aku. Menurut informasi dari rekan-rekan sejawat, air masih menggenang lumayan tinggi di 2 titik jalan yang akan aku lalui. Hmmm....aku berfikir ulang untuk melewati jalan yang biasa kulalui itu. Bukan tanpa alasan, aku yang notabene masih belajar nyetir roda empat, tentu tak mau dong kalau harus mogok ditengah banjir. Karena sesungguhnya nyetir ditengah banjir itu ada triknya, itu kudapat dari rekan kerjaku di sekolah. Alhamdulillah ilmu baru hehe...

.

Lalu kuputuskanlah untuk pergi ke sekolah dengan jalan alternatif lain. Walau agak canggung juga dengan jalan baru ini karena kondisi jalan yang lebih sempit dibanding jalan yang biasa kulalui, tapi alhamdulillah sampai ke sekolah dengan lancar dan selamat. Allah kariim...kudapati berita dari beberapa siswa-siswiku jika mereka tidak bisa absen hari itu karena selain mereka harus mengungsi untuk sementara waktu sebab rumah mereka terendam banjir, jaringan listrik juga tida ada, terjadi pemadaman, mungkin PLN tidak mau ambil resiko adanya korban akibat aliran listrik diengah genangan banjir. Maka momen ini kusampaikan kepada siswa siswiku melalui Whatsapp grup kelas untuk saling tolong menolong untuk menyetorkan kehadiran melalui akun temannya. Ya, sesungguhnya bukan mereka tidak mau "care" dengan segala macam info yang ada di sekolah, tapi keadaan yang tidak mendukung untuk saat itu. Loh lalu mengapa sekolah masih saja mengadakan absensi untuk hari itu bagi siswa siswinya? Hmmm....semua pasti sudah melalui pertimbangan seluruh pihak sekolah ya. Dan memang yang terdampak banjir hanya 2 desa dari sekian desa yang tersebar di kecamatan siswa siswi sekolah kami. Tentu diharapkan masih banyak siswa siswi yang bisa membantu mereka minimal untuk menolong menghadirkan mereka untuk hari itu. Ini yang sekolah tanamkan untuk pendidikan affektif mereka.


#KelasLiterasiIbuProfesional

#KLIPFebruari2021



Tuesday, February 9, 2021

Majalengka Berduka

 Bismillahirrahmaanirrahiim....

"Semesta sedang tidak bergurau, kita hanya kita perlu lebih banyak untuk bersyukur atas rahmat-Nya"

.

Hujan tak kunjung berhenti sejak dua hari yang lalu dan puncaknya malam tadi begitu banyak info di whatsapp grup HP ku, baik itu dari WAG sekolah, WAG komplek perumahan maupun WAG siswa kelas sosial dibawah bimbinganku semuanya bertemakan kewas-wasan perasaan mereka akan curah hujan yang masih tinggi. Tentu semua ini beralasan. Wilayah Majalengka adalah sebagian besar wilayah dataran rendah dan dikelilingi oleh sungai cimanuk, terutama daerah Jatitujuh terdapat bendungan Cimanuk. Tentu hal ini memunculkan kekhawatiran bagi mereka khususnya masyarakat yang tingga di pinggir sungai. 

.

12 tahun aku pernah merasakan kekhawatiran itu walaupun saat itu tempat tinggalku nggak pas banget dipinggir sungai namun suara sirine yang mengaung menandakan debit air melebihi batas maksimal cukup membuat hati diliputi rasa takut dan was-was. Khwatir rumah kami terendam banjir, khawatir ada korban jiwa yang tak diinginkan dan banyak lagi kekhawatiran-kekhawatiran lainnya. 

.

Dan pagi ini berita itu bersliweran silih berganti di WA mauoun status teman-teman. Mereka mengabarkan akses jalan yang biasa kulalui menuju sekolah putus total karena banjir. Info lainnya mengabarkan jika gerbang tol Kertajati dikelilingi luapan air hingga tidak bisa dilalui kendaraan untuk sementara. Ada pula yang mengabarkan air bah luapan sungai Cimanuk menerjang pemukiman warga di daerah Anjun Kadipaten. Astaghfirullah....posisi Anjun ternyata tidak jauh dari tempat tinggalku!! Awalnya aku belum tahu akan hal itu, tapi setelah aku mencari tahu dimana letak Desa Anjun, aku tahu itu berada di dataran rendah pinggir sungai sedangkan komplek perumahanku berada diatasnya. Maasya Allah....

.

Lalu aku teringat temanku di daerah Desa Pangkalanpari yang notabene dekat sekali dengan gardu bendungan air. Hujan kecil yang agak lama saja daerah itu sering "mencekam" bagiku dengan gemuruh suara air apalagi hujan lebat yang tiada henti dua hari berturut-turut. Dan kudapati informasinya bahwa desanya terndam banjir sebatas bahu...Astaghfirullah....lindungilah temanku dan masyarakat disana ya Allah. 

Berbicara soal banjir, teringat sebuah kisah dalam Alquran surat Hud ayat 44. Menurut tafsir Kementrian Agama RI, ayat 44 ini menerangkan bahwa air bah (topan) melanda permukaan bumi yang memacarkan mata air yang meluap-luap ditambah dengan curahan air hujan yang berlimpah-limpah. Sementara kapal Nuh 'Alaihissalam berlayar mengarungi lautan yang bergejolak dengan dahsyatnya dan belum diketahui kapan hal itu akan berakhir.

.

Kemudian tibalah saatnya, Allah memerintahkan bumi supaya menyerap air yang dipancarkannya dan memerintahkan langit supaya menghentikan curahan hujannya, sehingga airoun surut dan perintah Allah diselesaikan dengan sempurna, dan orang-orang kafir dari kaum Nuh itu tenggelam semuanya. Dan akhirnya kapal Nabi Nuh berlabuh diatas bukit Judiy.

.

Kemudian pada akhir ayat ini Allah mengutuk orang-orang kafir dengan firmannya, "Binasalah orang-orang yang zalim".  Maksudnya adalah bencana topan itu memang tujuannya untuk membinasakan orang-orang kafir yang jauh dari rahmat Allah karena kedzaliman mereka.

Huallahu a'lam Bishawwab....

#KleasLiterasiIbuProfesional

#KLIPFebruari2021



Sunday, February 7, 2021

Mendidik Anak Laki-laki# Day 2

 Bismillahirrahmaanirrahiim....

.

      Hari kedua ustadza Bendri dan ayah Irwan membahas tentang pengasuhan anak laki-laki usia 3 tahun dalam ranah tahap motorik kasar dan halusnya. Usia 3 tahun adalah masa terjadinya banyak peralihan dalam hidup mereka. 

     Ada 4 hal yang harus orang tua untuk menunjang kemajuan-kemajuan  jagoan sholih :

1. Perkembangan Motorik Kasar

2. perkembangan Motorik Halus

3. Bahasa dan Komunikasi

4. Sosial Emosi

@ Perkembangan Motorik kasar diantaranya :

a. Sudah mampu berjalan tanpa jatuh, mampu berjalan mundur, mampu berhenti dan berbalik. Nah yang harus orang tua lakukan adalah orang tua boleh mulai mengajak lomba lari, tentunya lari pendek aja ya ayah, bunda hahaha....dan juga sangat boleh mengekplorasi kekuatan kaki-kaki ananda

b. Di usia ini anada sudah hebat naik tangga dengan kaki bergantian tapi masih pegangan. Yang harus orang tua lakukan adalah mengajak naik tangga dimana saja tapi tidak buru-buru. Berika kesempatan padanya untuk menikmati dengan pelan-pelan satu demi satu tangga.


@Perkembangan Motorik Halus diantaranya adalah :

a. Ananda memerlukan melatih gerak-gerak yang kecil-kecil atau halus-halus. Menyusun pasak-pasak kayu atau meronce manik-manik merupakan kegiatan yang sangat menarik bagi ananda. Atau menuang-nuangkan air juga merupakan kegiatan yang mengasyikan bagi annada. Nah...diusia ini karena ananda semakin hebat berkeplorasi yang sepertinya tak ada capenya, maka ayah dan bunda boleh untuk saling bergantian menemani mereka, yang penting satu diantara ayah atau bunda bisa menemaninya bereksplorasi.

b. Di usia ini ananda sudah bisa menggambar rumah dan bentuk sederhana lainnya walau masih cara mereka memgang pensil atau krayon masih terlihat menggemaskan, namun jangan tertawakan ya ayah, bunda. Nah...maka inilah saat yang tepat bagi orang tua untuk menyediakan peralatan menggambar yang mereka butuhkan serta orang tua hendaknya sabar untuk tidak mengomentari apa saja yang ananda gambar. Karena pada hakikatnya bukan hasil gambarnya yang sedang mereka latih namun cara mereka memegang pensil dan krayonnya.

@ Perkembangan Bahasa dan Kominikasi diantaranya :

a. Sebenarnya mereka sudah memiliki hampir 2000 - 4000 kata. hanya saja untuk dapat tersusun menjadi sebuah kalimat mereka masih kesulitan. Maka hendaknya orang tua gemarlah mengajak bicara ananda di usia ini serta gemarlah mendengar agar ayah bunda tau sudah sejauh mana perkembangan mereka. Kenalkan juga kosa kata baru kepada mereka. Dan yang paling penting untuk orang tua adalah bersabar serta hindari kejenuhan dalam mengajak mereka berbicara serta menjadi pendengar yang baik. Karena orang tualah satu-satunya partner diskusi mereka saat usia ini.

b. Pada fase ini ananda masih keliru dalam menggunakan keterangan waktu seperti "sebelum" dan "sesudah". 

maka orang tua hendaknya sering mencontohkan penggunakaan kata waktu tersebut. Insya Allah lama-lama ananda juga akan semakin faham.

@Perkembangan Sosial dan Emosi diantaranya adalah : 

a. Ananda sudah bisa bermain dan bergaul dengan teman sebayanya. Walau masih sulit untuk berbagi. Maka ananda membutuhkan peran orang dewasa untuk menyelesaikan konflik diantara mereka. 

b. Fase ini ananda sering kali ingin diperlakukan seperti anak-anak besartapi kadang mereka masih suka kolokan. Misalnya menghisap ibu jari, marah atau memukul.


#KelasLiterasiIbuProfesional

#KLIPFebruari2021

Thursday, February 4, 2021

Mendidik Anak Laki-laki# Day1

 Bismillahirrahmaanirrahiim....

.

     Selama tiga hari kemarin, alhamdulillah dengan ijin Allah bisa mengikuti kelas Webinar Sharing Class Parenting Mendidik Anak Laki-laki yang dengan narasumber Ust. Bendri Jaisyurahman dan Ayah Irwan. Maasyaa Allah...benar-benar diajak mereview kembali pola asuh saya terhadap jagoan sholih sekaligus seperti ditampar keras dengan pola asuh yang telah saya lakukan kepada jagoan sholih 14 tahun yang lalu...Robbii Ighfirliii jika masih banyak PR pengasuhan kami yang tidak maksimal.

      Jujur, saya melewati pengasuhan di usia 0 - 24 bulan walaupun hanya tetap saat itu memastikan perkembangannya setiap satu bulan sekali dengan berkunjung ke Subang, tempat orang tua berada. Usia 0 - 24 bulan masa-masa perkembangan dalam pendengaran, penglihatan dan hati. Perkembangan jagoan dalam hal pendengaran sangat membutuhkan rangsangan yang benar dan baik dari orang tua. Perkembangan penglihatan juga tidak boleh dianggurkan oleh orang tua. Dengan membacakan cerita yang menenangkan, dapat mengembangkan hati jagoan sholih secara perlahan. Lima indra jagoan sholih juga mulai berkembang. Tidak hanya pendengaran dan penglihatan tapi pengecapan, penciuman dan perasannya semakin bertambah dan berkembang. Pada usia anak 0 - 24 bulan ini orang tua dituntut untuk selalu membuat suasana selalu aman secara fisik dan nyaman secara psikologis. Persis seperti suasana ketika didalam rahim.

     Di usia antara 1 - 4 bulan sebaiknya yang orang tua lakukan adalah menyempakan membantu jagoan sholih menggerak-gerakkan jari jemarinya yang sedang bertumbuh menakjubkan, secara perlahan saja disertai denga tilawah, sholawat ataupun bernyanyi yang membuatnya tenang. Usia 4-8 bulan fase dimana jagoan sholih biasanya mulai merasakan bosan ditandai dengan membuang hampir semua mainan. Maka sebagai ortu hendaknya mengatasi rasa bosannya dengan membuat kreatifitas baru. Mulut jagoan sholih juga pada usia ini mulai berkembang.

     Usia 8 - 12 bulan saatnya jagoan sholih bereksplorasi. Usia 12 -18 bulan orang tua dapat menggunakan prinsip kosong yakni mengisi keingintahuannya dengan belajar peradaban baru dan kosa kata baru. Usia 18 - 24 bukan adalah masa nya Trial and Eror. Hampir seluruh piranti tubuh berkembang sempurna. Jagoan sholih mulai senang melakukan trial and eror. Semua kesuksesannya dicapai dengan kesalahan dan kekalahan. Saat usia ini jagoan sholih tidak sekedar Eksplorasi tapi juga Elaborasi.



#KelasLiterasiIbuProfesional

KLIPFebruari2021