Monday, April 29, 2019

CerdasFinansial#Day4#Level8

Bismillahirrahmanirrahiim...


Alhamdulillah akhirnya membuat toples 3S done!! yeayyyy...dan jagoan sholih terlihat lebih semangat untuk menyisihkan uang jajannya untuk dimasukkan kedalam 3 toples ini.

###

Actually, pada prakteknya agak berubah dari perencanaan hari kemarin, mengingat untuk toples Share saya pribadi sudah membiasakan sebelumnya. Jadi ketika kami akan membuat toles 3S ini saya katakan pada jagoan sholih bahwa ide kita rubah nak, soalnya toples untuk berbagi mamah juga sudah ada, gimana kalo untuk toples berbagi kita satuin aja biar banyak. Jadi kalo aa atau mamah ketemu sama pengemis atau kebetulan shodaqoh diluar rumah, pake uang sendiri aja dulu yang dipegang, nanti kalo udah nyampe rumah, ambil dari toples share ini sebagai penggantinya. Toples yang kedua bertuliskan Spend. Karena latihan baru dimulai hari ini, dan khusus untuk hari ini karena kebetulan jagoan sholih praktek renang dari sekolahnya dan akan saya tinggal ke sekolah tempat saya mengajar sampai sore maka saya bekali jagoan sholih Rp. 22.000 dengan rincian Rp.2000 untuk angkot berangkat sekolah, Rp. 2000 untuk pulang sekolah dan Rp. 20.000 untuk bekal beli makanan sehat di tempat renang dan di rumah bila ada keperluan sampai sore jam 16.00 saya datang dari sekolah.

###

Malam hari ketika kami mulai ide pembuatan toples 3S jagoan sholih merogoh saku tasnya seraya membawa uang Rp. 10.000 dengan pecahan 1 lembar Rp. 5000, 1 lembar Rp. 2000 dan 6 koin Rp. 500 an. Lalu saya memandu untuk memasukkan sisa uang jajannya hari ini. Rp. 5000 masuk toples Spend, Rp. 2000 masuk toples Save dan Rp. 3000 recehan masuk toples Share. Mengapa lebih banyak nominal yang dimasukkan dalam toples Spend? saya memang sengaja bertahap, mengingat ini latihan awalnya jagoan sholih dan banyak sekali keinginan yang doi utarakan maka saya bilang nggak apa-apa toples Save cukup Rp. 2000 saja asalkan konsisten pada komitmen untuk tidak diambil sampai uangnya cukup untuk kebutuhan yang aa inginkan dan nominalnya lumayan besar, seperti yang doi inginkan yakni tas baru, mengingat tas yang kini dipakai sudah agak pudar warnanya dan seletingnya sering macet. Begitu juga dengan toples Share cukup minimal  Rp. 2000 tapi istiqomah setiap hari kecuali ada koin sisa uang jajan lebihan begitu pulang sekolah, maka masukanlah ke toples tersebut. Saya juga mengatakan, kalo kita lihat uang recehan tergeletak disekitar rumah misalnya diatas meja TV atau diatas lantai maka jangan sampai dijajankan tapi masukan kedalam toples Share. Selain belajar untuk konsisten dan komitmen, tantangan kali ini juga mengajarkan Fajri untuk selalu menanamkan sifat jujur, merasa terus diawasi Allah sekalipun mamah dan papahnya tidak melihat apa yang dilakukan doi.

###

Bismillah...semoga istiqomah ya nak...


#KuliahBunsayIIP
#Tatangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial 

CerdasFinansial#day3#Level8

Bismillahirrahmanirrahiim...

Siang tadi aku dan jagoan sholih berbincang ringan dan momentnya memang pas. Saat itu doi menagih jam  games nya. Jadi, kesepakatan kami doi hanya diberikan jatah boleh pinjam hape mamahnya di hari jumat, sabtu dan ahad dengan durasi 1 jam. Doi boleh ambil jatah tersebut sore hari sepulang sekolah di hari jumat, siang hari sepulang sekolah di hari sabtu dan boleh pagi, siang atau sore di hari ahad. Yang tidak diperkenankan adalah jam menjelang maghrib keatas.

###

Biasanya moment ketika jagoan sholih ada maunya adalah hal paling fokus bila kami membuat sebuah komitmen. Kuutarakan ideku tentang pembuatan toples 3S (Spend, Save, Share). Sebelum kujelaskan, jagoan sholih langsung bertanya, "Apa 3S itu, mah?". 3S itu Spend artinya menghabiskan, save artinya menyimpan atau menabung, share artinya berbagi". Lalu kubuat pertanyaan, "Aa faham nggak maksudnya?", semenit kemudian jagoan sholih menggelengkan kepalanya tanda belu mengerti. Jadi nanti kita buat 3 wadah dari kaleng kue yang ada, trus dikasih tulisan depannya, kaleng pertama tulisannya Spend yang artinya uang yang dimasukan kedalam toples tersebut boleh digunakan untuk keperluan aa misalnya aa pengen beli tempat pinsil baru karena tempat pensil yang lama sudah rusak, nah aa boleh ambil dari toples yang bertuliskan Spend. Jagoan sholih manggut-manggut. "Mengerti sayang?", ya...jawabnya.

###

Nah, toples yang kedua dikasih tulisan Save yang artinya menyimpan atau menabung. Maksudnya, uang yang ada dalam toples ini tidak boleh diambil misalnya dikasih jangka waktu satu tahun. "Wah bakal banyak dong dapetnya ya mah?" tanya jagoan sholih. "Oiya insya allah, kalo aa rajin nabungnya pasti banyak, seneng kan?" iya mah seneng, wah aa jadi bingung nanti kalo uangnya banyak aa beliin apa ya?"..."aa tuh ga ada uang bingung, uangnya banyak bingung juga hahaha.." sejenak kami tertawa bersama. "Hehe..iya ya mah". Lalu kulanjutkan "Sebetulnya ga usah bingung sih a, kalo uang ditoples kedua ini bisa terus dilanjutkan supaya semakin banyak, biar bisa jadi bekal aa masuk pondok pesantren a". "oke, mah"..."toples yang ketiga gimana, mah?"

###

Naaahh...toples ketiga dikasih tulisan Share, yang artinya berbagi. Maksudnya, isi toples ketiga ini digunakan untuk memberi fakir miskin, pengamen yang ngamen depan rumah, pengemis bahkan bisa aa gunakan untuk ngisi kotak amal jika aa pergi ke masjid. Sodaqoh yang sudah kita biasakan di hari jumat juga aa boleh kok ambil dari toples ketiga ini. "Wah toples ketiga ini bisa-bisa gak penuh-penuh dong mah?" aku tersenyum, "ya nggak apa-apa sayang, asal kita rajin menyisihkan uang kedalam toples ketiga ini setiap hari, kalo nggak penuh-penuh artinya kita senang berbagi dong sayang, betul nggak?" sejenak jagoan sholih termenung, "Hmmm...iya juga ya, mah".

###

Oya, gimana kalo untuk toples ketiga ini kita buat untuk bersama, artinya mamah dan aa mengisinya setiap hari terserah berapapun semampunya, sebesar keinginan kita untuk menabung bekal di akhirat. Karena sesuangguhnya uang yang kita insfaqkan, shodaqohkan adalah tabungan kita kelak di yaumil akhir. Mau nggak tabungan akhirat kita banyak?, kutanya doi. "mau dong, mah". jagoan sholih menjawab. Naah...makannya ayo kita berlomba-lomba memperbanyak amal kebaikan kita sebagai bekal kita di akhirat. Toples ketiga ini diperlukan kejujuran ya a. "Maksudnya gimana, mah?"

###

"Seperti yang sudah kita sepakati, toples ketiga ini kan bisa diisi oleh aa dan mamah dan boleh diambil untu bersodaqoh oleh aa dan mamah juga. Maka, baik mamah ataupun aa gak boleh curang, bilangnya buat sodaqoh padahal buat jajan", jelasku. "Ih ya nggak atuh mah, aa mah jujur". hehe iya sayang mamah tau kok dan selalu percaya kalo aa mah jujur dan selalu merasa terus diawasi oleh Allah. Aa juga percaya kan sama mamah?" iya dong maaah...dan kami berpelukan.



#KuliahBunsayIIP
#Tatangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial 

Sunday, April 28, 2019

CerdaFinansial#Day2#Level8

Bismillahirrahmanirrahiim…

For things to change, I must change first…


Kata tersebut yang kucoba untuk kutanamkan dan kusugestikan pada diriku sendiri terlebih dahulu dalam usahaku menstimulasi kecerdasan finansial anak. Walau bukan hal baru, menabung sudah kami tanamkan sejak anakku masuk usia sekolah. Dan semenjak kami pindah rumah, aku mencoba “agak vulgar” memperlihatkan kumpulan uang recehan dalam satu wadah. Agak malu juga sih ceritanya. Jadi gini…Bukan karena tak ingin mempercantik sebuah celengan dari kaleng bekas kue lebaran#ngeles dot kom, tapi (actually) aku kok masih diselimuti rasa takut ya ada yang menggondol tu celengan hahaha…padahal jagoanku pernah bilang, "siapa yang mau nyuri mah, di rumah ini kan Cuma ada mamah sama aa aja"…hehe#tepok jidat deeeh

###

            Gak gitu juga deeh…misi utamanya sih aku pengen melatih kejujuran sang jagoan sholih. Ingin menanmkan “khauf”, rasa takut dan selallu merasa diawasi Allah sekalipun emaknya tidak melihat apa yang dia lakukan.

###

            Naaah…jadi di rumah aku menyediakan satu kaleng khusus untuk mengumpulkan uang receh sisa belanja, sisa jajan atau hasil dapet nemu di sekitar rumah (misal diatas meja, diatas mesin cuci or diatas kulkas) langsung deh masukin k kaleng itu. Dan kaleng tersebut kami simpan di atas meja rias emaknya hahaha…biar apa coba?? Yess, karena Cuma kamar emaknya yang steril dari anggota rumah (papah, mamah dan jagoan sholih).

###

            Yang dijembreng di atas meja rias emaknya bukan Cuma kaleng isi recehan tapi juga kotak isi uang kertas Rp. 1000 dan Rp. 2000. Kalo yang ini sih tujuannya biar mudah ambil uang untuk ngasih babang parkir or kalo ada yang ngamen depan rumah. Mungkin kami baru bisa membiasakan sampai di uang kertas Rp. 2000 untuk berbagi. Insya allah kedepannya disiapin juga uang Rp.5000 bahkan lebih ya..hehe..

###

            Jadi dulu itu sebetulnya ketika awal nyimpen kaleng recehan, jagoan sholih tanya, "buat apa mah uang recehannya?" Aku jawab untuk babang parkir ato buat kalo ada yang minta-minta/ ngamen. Eh doi bilang, "Mah masa ngasih ke pengemis Cuma seribu?" Tweeewwww…Mata emak mrembes mili, malu emaaak…baiklah naak...

###

            Nah…tas merah itu uangnya jagoan sholih, kumpulan uang hasil menghafal perkalian dan soal latihan matematika. Bukannya aku maksain Fajri untuk senang pada matematika, tapi aku tahu mungkin memang Fajri tidak terlalu suka sama matematika tapi kupikir kalo matematika dasar adalah bekal awal doi untuk bisa ngitung uang kelak dikemudian hari. Maka untuk urusan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sampai saat ini alhamdulillah kita sudah saling punya komitmen, hafal 1 bagian perkalian dapet reward Rp.10.000,- berlaku juga untuk soal latihan @1000,- / soal hehe..
###

'Ala Kulli haaal...keep m strong and guide me alwys, Ya Robbi....



#KuliahBunsayIIP
#Tatangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Saturday, April 27, 2019

Cerdas Finansial#Day1#Level 8

Bismillahirrahmanirrahiim…

Memasuki game level 8 ini rasanya materi semakin “berbobot” ya…alias semakin terasa banget harus benar-benar serius karena menyangkut ilmu yang seharusnya sudah anakku kuasai minimal 80% nyalah. Secara anakku September tahun ini usianya 12 tahun…wow…anak bujang euy hehe…
###

Etapi aku bersyukur banget dapet materi ini pas memang lagi butuh-butuhnya. Secara 6 bulan belakangan memang aku lagi mendidik diriku sendiri khusunya dan jagoan sholihku soal keuangan. Tapi ternyata aku merasa “ditampar” setelah mendapat materi level 8 ini. Aku terlupa dengan prinsip dasar dalam rezeki yaitu Rezeki itu pasti, kemuliaanlah yang dicari. Jujur, selama 6 bulan ketika aku mulai mengajarkan konsep menejemen keuangan, aku hanya menekankan pada konsep hemat…hemat dan hemat. Dengan tujuan agar anakku tidak boros, tidak jajan terus dan merasakan betapa mencari uang itu tidak mudah. Ya robbi…betapa egoisnya aku, mengecilkan bahkan meniadakan rezeki Allah. Menanamkan “kesesatan” pada jagoan sholihku bahwa rezeki yang dimikili adalah semata-mata hasil jerih payah orang tuanya…ighfirlii…


###

            Padahal sesungguhnya kemuliaan anak akan meningkat dengan cara :
  1. Anak paham konsep harta, bagaimana memperolehnya dan memanfaatkannya sesuai dengan kewajiban agama atas harta tersebut.
  2. Anak bertanggung jawab atas pengelolaan uang sendiri.
  3. Anak terbiasa merencanakan(membuat budget) berdasarkan skala prioritas.
  4. Anak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan
  5. Anak memiliki rasa percaya diri dengan pilihan “gaya hidup” sesuai dengan fitrahnya, tidak terpengaruh dengan gaya hidup orang lain.
  6. Anak faham dan punya pilihan hidup untuk menjadi employee, self employee, business owner atau investor.
Bismillah….I’ll try to implement it for my beloved son.



#KuliahBunsayIIP
#Tatangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial